Panen Lentera Jaya – Teh merupakan minuman paling banyak kedua di dunia yang dikonsumsi setelah air, yaitu sekitar dua pertiga dari populasi dunia. Konsumsi teh mulai menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia, seiring dengan tingkat pemahaman dan kesadaran tentang gerakan back to nature serta kecenderungan masyarakat mengkonsumsi makanan atau minuman substitusi sebagai imbangan diet kaya lemak, kolesterol, dan rendah serat.

Teh adalah sejenis minuman yang di hasilkan dari pengolahan daun tanaman teh (Camellia sinensis). Daun yang di gunakan biasanya adalah daun pucuk di tambah 2-3 helai daun muda di bawahnya. Daun tersebut kemudian diolah dengan cara fermentasi sebelum dapat dikonsumsi. Meskipun pengolahan daun teh dilakukan dengan cara fermentasi namun sebenarnya proses pengolahannya tidak menggunakan ragi (mikroorganisme) dan juga tidak menghasilkan alkohol seperti proses fermentasi pada umumnya. Fermentasi daun teh lebih tepat jika di sebut proses oksidasi karena pemecahan komponen-komponen yang terkandung dalam teh di bantu oleh oksigen yang ada di udara. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi empat jenis yaitu teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih.

Teh hijau merupakan salah satu jenis teh yang mempertahankan warna asli daun teh tanpa melalui proses fermentasi. Karena aktivitas enzim sengaja di hentikan dengan panas/steam. Di dalam 100 gram teh hijau, terkandung beragam nutrisi sebagai berikut:

  • 1 kkal energi
  • 0,2 gram protein
  • 1 miligram magnesium
  • 8 miligram kalium
  • 12 miligram kafein

Berdasarkan hasil penelitian, teh hijau memiliki nilai medis paling banyak karena memiliki kandungan katekin yang merupakan golongan polifenol. Senyawa ini diketahui efektif dalam menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, penurunan berat badan, sebagai antiinflamasi, antivirus dan antibakteri.

Jika dikonsumsi secara rutin, teh hijau dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, seperti:

  1. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung dan stroke, merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia. Penelitian yang dilakukan di Western University of Health Sciences, California, menyebutkan bahwa mengkonsumsi teh hijau dapat menurunkan kolesterol total dan kolesterol jahat (LDL). Mengonsumsi 10 cangkir teh hijau per hari dapat menurunkan kolesterol total secara optimal.

Selain itu, teh hijau juga mengandung asam fenolik, yang dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner.

2. Melindungi Sel Tubuh dari Kerusakan

Para ilmuwan di Tufts University mengamati ORAC (Oxygen Radical Absorbance Capacity) pada teh hijau, hasilnya menunjukkan bahwa teh hijau memiliki kadar antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan makanan yang lainnya. Sudah terbukti juga, mengonsumsi teh hijau akan membantu melindungi sel dan DNA tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Secara tidak langsung, antioksidan pada teh hijau mencegah risiko penyakit kronis, bahkan menghambat pertumbuhan sel kanker.

Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut dan menyeluruh untuk memastikan efektivitas teh hijau dalam mencegah kanker.

3. Mencegah Diabetes

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa teh hijau dapat meningkatkan kinerja insulin dan mengurangi kadar gula darah pada penderita diabetes. Oleh karena itu, teh hijau aman dikonsumsi oleh orang yang menderita diabetes.

4. Meningkatkan Pembakaran Lemak

Sebuah uji klinis menunjukkan bahwa teh hijau bermanfaat dalam meningkatkan metabolisme tubuh dan membakar lemak, terutama lemak di bagian perut. Ketika berolahraga dan diiringi dengan mengonsumsi teh hijau, hal ini dapat meningkatkan jumlah lemak yang dibakar.

5. Menstabilkan Tekanan Darah

Teh hijau diketahui dapat melemaskan otot-otot di pembuluh darah, sehingga mampu menurunkan tekanan darah. Selain itu, kandungan polifenol di dalamnya juga mampu menurunkan tekanan darah dalam tubuh.

6. Menjaga Kesehatan Kulit

Menurut penelitian yang dilakukan Medical College of Georgia 2007, teh hijau dapat menjadi pengobatan baru untuk masalah inflamasi kulit, seperti ketombe dan psoriasis. Karena mengonsumsi teh hijau dapat memperlambat pertumbuhan sel-sel penyebab inflamasi kulit dan mengontrol keberadaan gen yang mengatur siklus hidup sel-sel tersebut.

Hal yang Patut Dihindari Saat Minum Teh

Hal-hal yang perlu perhatikan saat minum teh agar zat yang berguna dalam tubuh tidak hilang, antara lain:

  • Jangan minum teh saat atau sesudah makan kerena zat yang terkandung dalam makanan dapat dicuri oleh zat stimulan teh.
  • Jangan minum teh saat perut kosong sebab dapat meningkatkan produksi asam lambung.
  • Hindari minum teh dicampur dengan gula karena menyebabkan zat-zat yang dikandungnya menjadi berkurang.
  • Jangan minum teh yang sudah semalaman karena sudah banyak zat nya yang teroksidasi dan basi sehingga berdampak tidak baik untuk tubuh.
  • Hindari minum teh saat hamil dan menyusui. Karena kafein dan zat stimulan pada teh bisa merangsang kontraksi rahim. Selain itu untuk ibu menyusui akan mengganggu produksi kelenjar penghasil susu ibu atau ASI.

Cara Menyeduh Teh

Kesalahan dalam menyeduh teh dapat menyebabkan teh tidak memberikan manfaat bagi orang yang meminumnya. Untuk menyeduh teh, gunakan air mendidih bersuhu 80 derajat celcius, jangan menggunakan air dengan yang suhunya lebih tinggi dari 80 derajat karena dapat membuat kita kehilangan manfaat dari teh.

Selain itu, teh bisa dicampur dengan susu. Namun teh yang dicampur susu atau sering dikenal teh susu bisa mengurangi efek stimulan dari teh karena kalsium susu akan mengikat zat-zat stimulan pada teh.

Itu dia 6 manfaat teh hijau untuk kesehatan. Manfaat teh hijau bisa didapatkan secara maksimal, bila dikonsumsi secara teratur dan tidak berlebihan. Namun, agar kesehatan tubuh tetap terjaga, pola hidup sehat tetap harus diterapkan, yaitu dengan mengkonsumsi makanan bernutrisi, mencukupi waktu istirahat, dan berolahraga secara rutin. Pilihan teh hijau yang bisa dikonsumsi untuk mendapatkan beberapa manfaat diatas adalah Dilmah Green Tea with Jasmine Flowers, Moroccan Mint Green Tea, specialty Ceylon Green Tea and Sencha. Diproduksi dengan menghormati tradisi Dilmah Green Tea yang berusia 5.000 tahun yaitu 100% murni dan alami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *